Jombang, – Kontestasi Pilkada Jombang 2024 semakin menarik perhatian dengan pengumuman pengunduran diri Didin Ahmad Sholahudin (Gus Didin) dari posisi Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Jombang untuk maju dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Jombang Tahun 2024. Meskipun Gus Didin terbilang pendatang baru dalam kancah politik, ia membawa kekuatan dan warisan politik yang kuat, dan itu menjadi ancaman serius bagi lawan politiknya.
Warisan Kekuatan Politik Keluarga
Gus Didin bukanlah nama yang asing di Jombang. Ia adalah putra dari almarhum KH. A. Hafidz Ma’soem, seorang tokoh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang pernah menjabat sebagai Ketua DPC PPP Jombang, Ketua DPW PPP Jawa Timur, dan Wakil Ketua DPP PPP di era Hamzah Haz. Kekuatan dan pengaruh politik sang ayah masih terasa hingga saat ini, memberikan Gus Didin modal sosial dan politik yang signifikan.
Selain itu, ibu Gus Didin, Ibu Nyai Hj. Dadah Fuadah, adalah aktivis Muslimat yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua PC Muslimat Jombang. Pengaruh beliau di kalangan Muslimat sangat besar, dan ini memberikan tambahan kekuatan bagi Gus Didin dalam menggerus basis massa petahana Mundjidah Wahab, yang memiliki pendukung dikalangan muslimat dan PPP.
BACA JUGA :
Ancaman bagi Petahana Mundjidah Wahab
Pengunduran diri Gus Didin dari BAZNAS dan pencalonannya dalam Pilkada Jombang 2024 telah menciptakan dinamika baru dalam persaingan politik. Basis dukungan yang kuat dari keluarga dan jaringan politik orang tuanya berpotensi besar menggerus dukungan bagi petahana Mundjidah Wahab. Apalagi, loyalitas massa Muslimat dan PPP tidak lagi sesolid dulu, membuka celah bagi Gus Didin untuk meraih dukungan yang signifikan.
“Gus Didin memiliki modal sosial dan politik yang kuat. Beliau membawa nama besar ayahnya yang sangat dihormati di kalangan PPP, serta dukungan dari ibu beliau yang aktif di Muslimat. Ini membuat posisi beliau cukup kuat untuk menggalang dukungan dari berbagai elemen masyarakat Jombang,” ujar Syafi’ seorang pengamat Politik di Jombang, (Senin, 5 Agustus 2024).
Pengaruh Gus Didin di Masyarakat
Gus Didin telah menunjukkan komitmen dan dedikasinya dalam memimpin BAZNAS Jombang. Di bawah kepemimpinannya, BAZNAS Jombang telah banyak melakukan terobosan dalam pengelolaan zakat dan pemberdayaan masyarakat. Keberhasilan ini menambah kredibilitas dan popularitas Gus Didin di mata masyarakat Jombang, yang melihatnya sebagai sosok pemimpin yang mampu membawa perubahan.
Dengan mundurnya Gus Didin dari BAZNAS dan maju dalam kontestasi Pilkada, banyak pihak mulai mengalihkan dukungan mereka. Hal ini membuat lawan-lawan politiknya, terutama petahana Mundjidah Wahab, merasa khawatir akan potensi pergeseran suara yang signifikan.
Peluang dan Tantangan ke Depan
Gus Didin kini menghadapi peluang besar untuk memenangkan Pilkada Jombang 2024, namun tantangan yang dihadapinya juga tidak kalah besar. Ia harus mampu menjaga konsistensi dan komitmennya dalam membawa perubahan “Move On” yang diharapkan oleh masyarakat. Selain itu, Gus Didin perlu menggalang dukungan yang lebih luas dan memastikan strategi politiknya efektif untuk meraih simpati dan dukungan dari berbagai lapisan masyarakat.
Menurut Syafi’ Dengan dukungan dari keluarga yang memiliki pengaruh kuat di PPP dan Muslimat, serta rekam jejak yang baik di BAZNAS, Gus Didin memiliki modal yang kuat untuk bersaing dalam Pilkada 2024, Ujar aktifis 98 ini.
Kini, masyarakat Jombang menanti langkah-langkah konkret yang akan diambil oleh Gus Didin dalam mewujudkan visinya “Move On” untuk Jombang yang lebih baik.
Penulis: [Aisyah ]
Editor: [yayan]