Media Bangsa – Dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan dan memberikan edukasi kepada masyarakat, tim relawan mahasiswa bersama Ketapang Kita Mitra PT Agritama Sinergi Inovasi menggelar kegiatan pengolahan sampah secara terpadu di Desa Ciburial, RW 7 RT 1,2,3. Kegiatan ini berfokus pada pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos yang bermanfaat untuk tanaman.
Proses Pengomposan Sampah Organik Sampah organik yang dikumpulkan dari masyarakat setempat melalui beberapa tahapan proses pengomposan. Tahap awal melibatkan pemilahan sampah organik dari sampah anorganik. Setelah itu, sampah organik ditempatkan dalam wadah khusus untuk mengalami proses dekomposisi alami. Dengan bantuan mikroorganisme, sisa-sisa makhluk hidup diurai menjadi pupuk kompos yang kaya akan nutrisi.
Interaksi Langsung dan Edukasi Para relawan mahasiswa dan tim dari Ketapang Kita aktif berinteraksi dengan warga desa. Mereka mengadakan sesi pelatihan dan demonstrasi langsung tentang cara mengelola sampah organik di rumah. Warga diajak berpartisipasi dalam setiap tahap proses pengomposan, mulai dari pemilahan sampah hingga pengolahan akhir menjadi pupuk kompos.
Dampak Positif dan Harapan Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang terpadu dan berkelanjutan, tetapi juga memberikan contoh konkret bagaimana sampah organik dapat diolah menjadi sesuatu yang berguna. Pupuk kompos yang dihasilkan digunakan untuk menyuburkan tanaman di desa, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan dan produktivitas pertanian lokal.
Partisipasi Aktif Selain itu, kegiatan ini juga mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Setiap warga diajak untuk rutin memilah sampah dan mengolah sampah organik di rumah masing-masing. Dengan demikian, diharapkan Desa Ciburial dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam hal pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan.
Diharapkan adanya Peluang Kolaborasi Lebih Lanjut Kegiatan ini membuka peluang untuk kolaborasi lebih lanjut antara masyarakat, pemerintah desa, dan pihak swasta. Dengan dukungan yang lebih besar, program pengelolaan sampah terpadu ini dapat diperluas cakupannya, mencakup lebih banyak desa dan komunitas, serta menghasilkan dampak yang lebih luas bagi lingkungan.
Thiang Makrifat | Agribisnis | Universitas Pembangunan “Nasional” Veteran Jawa Timur