Kampung Loji merupakan salah satu kampung yang ada di desa Gekbrong, Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Lokasi Kampung Loji berada di lereng gunung gede, Kampung Loji merupakan wilayah dataran tinggi dengan mayoritas petani hortikultura. Salah satu tanaman yang sering ditanam antara lain : cabai, tomat, sawi, kubis, wortel dan kentang. Bertani sudah menjadi profesi turun menurun di Kampung Loji, terbukti dengan mayoritas masyarakat di kampung Loji berprofesi sebagai petani.  Pada saat ini jumlah petani di desa Gekbrong berjumlah sekitar 150 petani yang bergabung dalam kelompok tani. Kampung Loji sering melakukan “rutinan” atau berkumpul (berdiskusi) setiap minggunya dan membahas mengenai permasalahan di lahan, sehingga mereka membentuk kelompok tani yang bernama Tani Kencana. Kelompok tani Kencana sangat aktif sering melakukan pertemuan setiap minggunya untuk berdiskusi bersama terkait permasalahan budidaya di lahan, salah satunya masalah mengenai OPT. Permasalahan OPT yang sering dihadapi oleh petani salah satunya yaitu lalat buah. Lalat buah ini adalah salah satu OPT yang sulit dikendalikan. Maka dari itu, Mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur selaku Farmers development Associate (FDA) dari Program Bertani untuk Negeri memberikan Pengenalan Perangkap lalat buah pada petani dampingan yang ada di kampung Loji. Dari 150 petani di Desa Gekbrong, terpilih 20 petaninyang kami dampingi.

Amilia Susanti, Fina Alfiani dan Irine Selviana Alda merupakan mahasiswa dari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang ikut serta dalam kegiatan magang di Program Bertani Untuk Negeri Yayasan Edufarmers Internasional Komoditi Cabai. Irine Selviana Alda, menjadi salah satu FDA (Farm Development Asosiated) yang ditempatkan di Kampung Loji, dan bersama rekan kelompok area Gekbrong1 melakukan pengenalan perangkap lalat buah secara langsung melalui kegiatan sekolah lapang (FFS) yang diadakan setiap 2 minggu sekali. Lalat buah yang menyerang tanaman cabai mengakibatkan kehilangan hasil. Petani loji belum menemukan cara yang ampuh untuk mengatasi hama tersebut. Dengan adanya rekomendasi perangkap lalat buah tersebut diharapkan mampu mengatasi permasalahan hama lalat buah.

Lalat buah merupakan hama yang sering menyerang pada tanaman cabai yang sudah berbuah. Lalat buah hinggap pada buah cabai, kemudian menusuk buah cabai yang mengakibatkan busukan buah. Lalat buah susah untuk di kendalikan, karena cepat berkembangbiak. Dengan itu kami merekomendasikan menggunakan bahan petrogenol sebagai bahan cairan yang mampu mengendalikan hama lalat buah.  Menurut Kardinan (2003) Petrogenol adalah atraktan yang berbentuk larutan berwarna    kuning jernih  untuk mengendalikan  lalat  buah. Bahan  aktif  dari  petrogenol  adalah  metil eugenol. Metil  eugenol     merupakan senyawa feromon serangga guna menarik lawan jenisnya untuk perkawinan,  berkoloni  dan  untuk  makan (Klawden,  2002  dalam  Setiawan,  2011). Di  dalam  tubuh  lalat  buah  jantan,  metil eugenol diproses menjadi  zat  pemikat yang akan berguna dalam proses perkawinan.  Dalam proses perkawinan tersebut,  lalat  buah  betina  akan  memilih lalat buah jantan yang telah mengkonsumsi metil eugenol karena lalat buah    jantan tersebut mampu mengeluarkan aroma yang  berfungsi sebagai feromon seks (daya pikat seksual). Feromon  seks dapat dipakai untuk menangkap salah satu jenis kelamin serangga atau untuk mengacaukan  sistem  komunikasi  dalam perkawinan sehingga banyak telur yang tidak dibuahi (steril).

 

Sebelum melakukan pengenalan pada petani kami lakukan uji coba pada lahan demoplot dan berhasil, di uji kurang lebih 2-3 banyak lalat buah yang masuk kedalam perangkap tersebut. setelah dirasa hasil cukup maksimal selanjutnya kami lakukan Pengenalan perangkap lalat buah kepada petani dampingan. setelah ditunjukkan hasilnya rekomendasi tersebut cepat dan mudah diterima oleh petani dampingan karena bahan dan alat yang simpel serta praktis.

Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan untuk perangkap lalat buah antara lain :

  1. botol bekas
  2. kapas
  3. kawat / tali
  4. air
  5. dan cairan petrogenol

cara pembuatan :

  • lubangi botol dan tutup botol sekitar 4 – 6lubang
  • ikat kapas dengan menggunakan kawat/tali sepanjang ¾ botol
  • teteskan cairan petrogenol ke kapas yang sudah diikat hingga mereta
  • masukkan kawat/tali pada pada tutup botol
  • terakhir tambahkan air (jangan sampai terkena kapas)

cara pengaplikasian :

  • gantungkan botol pada ajir/tanaman
  • setiap botol diberi jarak sekitar 20cm
  • diam kan hingga beberapa hari

Hasil uji coba pada lahan petani dampingan Selama kurang lebih 2 hari. Lalat yang terperangkap mati terendam air. Dari hasil uji coba tersebut banyak petani yang tertarik untuk memasang perangkap lalat buah tersebut. Dengan begitu diharapkan, adanya rekomendasi tersebut mampu mengatasi permasalahan serangan lalat buah di petani.