“Prinsip ekonomi adalah sebuah pengorbanan yang sekecilkecilnya untuk memperoleh hasil yang sebesarbesarnya.”

Memperjual-belikan barang maupun jasa merupakan tujuan bisnis untuk meraup keuntungan bagi perusahaan. Sehingga diperlukan metode terobosan dan inovasi terbaik dalam memperoleh profit dengan jumlah yang tinggi.

Revolusi Industri 4.0 dan Digitalisasi Bisnis

Digitalisasi Bisnis Era Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0 hadir di tengah masyarakat sebagai aktor yang memungkinkan adanya interoperabilitas antar-sistem. Selain itu teknologi ini juga mampu membuat keputusan tanpa melibatkan tindakan manusia sehingga menciptakan sebuah proses otomatisasi. Teknologi semacam ini dapat ditemui pada perangkat lunak yang tertanam pada piranti-piranti pintar yang sudah dapat diakses oleh masyarakat maupun pelaku industri itu sendiri. Selain mengubah mekanisme proses dalam sistem teknologi ini juga mampu mengubah gaya hidup masyarakat. Teknologi Industri 4.0 dapat menjadi peluang maupun tantangan bagi pelaku bisnis dalam menciptakan strategi baru untuk menggali profit yang besar. Salah satunya adalah digitalisasi bisnis.

Apa Dampak dari Digitalisasi Bisnis?

Digitalisasi bisnis bertujuan untuk menciptakan siklus bisnis yang efektif dan efisien. Prioritas pelaku usaha adalah customer sebagaimana istilah yang masyhur di kalangan masyarakat bahwa; “Customer adalah raja”. Kemudahan bertransaksi dan kecepatan memperoleh produk adalah tujuan utama customer.  Dengan mengetahui tujuan dan demand customer maka pelaku bisnis dapat melakukan rekayasa terhadap proses pemasaran produk. beberapa diantaranya adalah..

  • memanfaatkan platform virtual sebagai media branding dan promosi.
  • otomatisasi transaksi dengan mempertimbangkan fleksibilitas customer.
  • integrasi subsistem-subsistem yang berperan dalam transaksi.

dan berbagai strategi lainnya.

Namun selain membawa banyak manfaat bagi bisnis tak jarang akan ada tantangan yang kerap kali muncul dalam implementasinya. Tantangan yang mungkin akan dihadapi oleh pelaku bisnis dalam menerapkan teknologi industri 4.0 ini di antaranya:

  • Menghadapi resiko yang terjadi setelah rekayasa proses bisnis dilakukan
  • Infrastruktur dalam proses rekayasa baik dari segi maintenance maupun inisiasi
  • Kesiapan bersaing dengan pelaku-pelaku usaha lain yang menerapkan teknologi yang sama

Kesimpulannya, setiap tindakan pasti memiliki resiko. Ketika pelaku usaha menghendaki adanya pengembangan infrastruktur dengan teknologi maka resiko dari pengembangan itu sendiri juga akan mengikuti. Pastinya mitigasi-mitigasi resiko juga tetap harus direncanakan agar tercipta keseimbangan antara kesiapan meraup profit dengan kesiapan mengatasi hal-hal yang tidak diinginkan dalam berbisnis.