Seorang peneliti tentunya penting untuk memiliki pengetahuan terkait dengan paradigma dan klasifikasi penelitian yang akan dilakukan. Dengan pengetahuan tersebut, peneliti dapat lebih mudah menyusun kerangka kerja yang sesuai dengan rumusan masalah yang sedang dikerjakan. Setiap peneliti tentunya dapat bebas menggunakan berbagai paradigma yang telah ada dengan mempertimbangkan rumusan masalah yang telah dibangun sebelumnya. Untuk lebih lengkapnya akan dijabarkan sebagai berikut :

Paradigma Penelitian :

Keingintahuan peneliti tentunya akan memiliki perbedaan antara satu dengan yang lainnya.Keingintahuan tersebut bergantung pada paparan yang akan diperoleh peneliti. Seorang peneliti tentunya akan memiliki rumusan masalah yang beragam dan pertanyaan yang dijawab dengan metode penelitian baik itu satu metode penelitian atau lebih. Metode penelitian tersebut akan berpatokan pada kerangka kerja atau paradigma. Paradigma merupakan refleksi dari sudut pandang peneliti terhadap penelitian yang sedang dilakukan.

  • Paradigma Positivisme

Pada paradigma ini peneliti memulai penelitiannya dengan melakukan penyusunan hipotesis dilanjutkan dengan pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian dan mengolahnya. Setelah dilakukan beberapa tahapan tersebut kemudian akan diuji hipotesis yang telah dibuat dengan hasil dari data yang telah diperoleh serta diolah tersebut. Diakhir paradigma ini nantinya diputuskan dengan menerima atau menolak hipotesis yang telah dibuat di awal penelitian.

  • Paradigma Postpositivism

Pada paradigma ini penelitian dilakukan berdasarkan hubungan setiap variabel yang mempengaruhi nilai, teori, kondisi, pada situasi tertentu. Peneliti disini akan mencoba menelusuri relasi setiap variabel yang nantinya akan digunakan untuk membangun sebuah hipotesis atau teori. Diakhir paradigma ini nantinya akan berakhir pada kesimpulan. Namun pada kesimpulan ini bukan sebuah kepastian melainkan merupakan sebuah probabilitas.

  • Paradigma Constructionist

Pada paradigma ini penelitian memiliki sifat context-specific. Peneliti akan membangun satu atau beberapa teori lalu mengujinya dengan data-data yang telah didapatkan. Peneliti akan melakukan penggabungan data dan informasi yang didapatkan dan menguji teori yang telah dibangun.

  • Paradigma Transformative

Pada paradigma ini berfokus pada permasalahan spesifik entitas tertentu. Peneliti nantinya akan melibatkan banyak orang yang berguna untuk membangun sebuah kondisi yang dipengaruhi oleh etnis, gender, budaya, ekonomi, dan faktor yang lain.

 

Klasifikasi Penelitian :

                Secara umum terdapat 3 klasifikasi penelitian diantaranya adalah penelitian dasar dan aplikasi, penelitian kualitatif dan kuantitatif, serta penelitian yang bersifat umum.  Klasifikasi yang ada ini didasarkan pada tingkat efektivitas dan efisiensi dari penelitian yang dilakukan dan bergantung pada derajat atau tingkat kesulitan penelitian tersebut.

  • Penelitian Dasar dan Aplikasi

Pada penelitian dasar, peneliti akan melakukan pemaksimalan limit dari pengetahuan dasar yang telah ada. Sementara penelitian aplikasi, peneliti akan melakukan pemecahan masalah yang  bersifat praktis.

  • Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

Pada penelitian kualitatif, peneliti berfokus pada memahami dan memaknai fenomena berdasar narasi dan observasi suatu kondisi sosial. Peneliti disini tidak memiliki kekuasaan dan tidak berhak memanipulasi perilaku subjek pada situasi tertentu. Kealamian diutamakan. Sementara pada penelitian kuantitatif peneliti memiliki keksuasaan dan mampu memanipulasi setiap variabel/subjek baik secara langsung maupun tidak langsung sesuai dengan rumusan masalah pada penelitian.

  • Penelitian Umum

Pada penelitian umum, penelitian yang dilakukan oleh siapapun untuk memenuhi rasa keingintahuannya. Penelitian ini biasanya berbasis survey atau dokumen.

Demikian penjabaran terkait konsep paradigma dan klasifikasi penelitian. Dengan penjabaran yang telah disampaikan ini diharapkan bermanfaat dalam penelitian yang akan dijalankan.