Media Bangsa – Pola asuh saat ini menjadi tren bagi para orang tua, generasi milenial berlomba-lomba mencari pola asuh yang cocok untuk diaplikasikan ke anak-anak mereka. Semua orang mulai beradaptasi memasuki era digital dan mengangkat isu mental health, termasuk parenting atau pola asuh. Hanya saja kenyataannya beberapa dari mereka begitu antusias dengan pentingnya pola asuh bagi anak mereka dan sebagian lainnya hanya mengetahui sekilas mengenai pola asuh namun tidak mengaplikasikannya dengan baik.
Oleh karena itu, artikel ini akan membahas mengenai kesalahan pola asuh yang tidak disadari orang tua di era digital beserta dampaknya bagi anak di masa depan.
- POLA ASUH
Menurut , pola asuh dibagi menjadi dua kata, pola dan asuh, pola yang berarti kerangka berpikir dan asuh yang berarti mendidik. Atau dengan kata lain, pola asuh adalah kerangka berpikir orang tua untuk mendidik anak mereka. Pola asuh menurut tokoh psikologi, (1966), ada beberapa macam, yaitu:
- Pola Asuh Otoriter
Pola asuh ini menekankan kontrol serta kepatuhan anak terhadap orang tuanya, biasanya standar yang diterapkan oleh orang tua otoriter jika anak tidak menaati aturan atau perintah yang ditetapkan adalah anak akan mendapatkan hukuman sebagai sanksi.
- Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif adalah pola asuh yang berfokus pada kebebasan anak dalam mengekspresikan dirinya dan hanya sedikit menerapkan peraturan kepada anak. Maksudnya adalah orang tua yang permisif akan memberikan kebebasan pada anak untuk melakukan apapun dan menuruti seluruh keinginannya, tanpa batasan dari orang tua.
- Pola Asuh Otoritatif
Pola asuh terakhir menurut Baumrind adalah otoritatif, pola asuh ini menekankan kebebasan anak dalam melakukan sesuatu dengan beberapa syarat dan pengawasan orang tua. Orang tua pada pola asuh ini juga cenderung jarang menghukum, tetapi mereka akan menghukum jika diperlukan, dan anak akan merasa nyaman untuk terbuka dan meminta pendapat dari orang tuanya.
Selain macam-macam pola asuh menurut Baumrind, terdapat satu macam pola asuh lagi yang ditambahkan oleh Maccoby & Martin (1983) , yaitu pola asuh neglectful atau pola asuh yang lalai, dimana orang tua tidak memberikan perhatiannya pada anak sama sekali, cenderung lalai dan menelantarkan anak.
- KESALAHAN POLA ASUH DAN CONTOHNYA
- Kurangnya waktu bersama antara orang tua dan anak
Kebersamaan adalah waktu yang berharga bagi anak karena disaat itulah anak akan membangun ikatan dan saling mengenal dengan orang tua mereka. Namun, di era sekarang ini banyak orang tua yang meninggalkan anaknya untuk bermain sendirian atau dititipkan ke orang lain.
- Terlalu membebaskan anak bermain gadget
Di era sekarang ini, kita tidak dapat terlepas dari gadget, tak terkecuali anak-anak. Menurut penelitian yang dilakukan ASHA (2015, dalam Leskova et al., 2023), sebanyak 68% anak usia 2 tahun sudah mampu menggunakan tablet, 59% mampu menggunakan handphone, dan 44% memiliki akses game. Hal ini menandakan bahwa orang tua sudah memberikan akses gadget pada anak mereka sejak usia dini.
- Orang tua tidak memiliki gambaran yang jelas tentang anak
Umumnya orang tua akan membiarkan anak mereka bermain dan mengurus dirinya sendiri, tanpa interaksi, aturan, ataupun pengawasan dari orang tua. Mereka tidak memiliki pandangan ke masa depan anaknya, karakter anak seperti apakah yang mereka inginkan? Mereka tidak memikirkan hal itu. Dengan kata lain, standar mereka berubah-ubah sesuai dengan suasana hati mereka di waktu tertentu saja, tidak pasti.
- Tidak memperhatikan perkembangan anak
Orang tua sekarang ini jarang memperhatikan perkembangan anaknya jika belum terlihat adanya masalah serius pada anak. Hal ini dapat menjadi permasalahan jangka panjang apabila tidak diketahui sejak awal. Seperti perkembangan anak untuk berlatih kosakata dengan cara mendengar, berbicara, dan berinteraksi sosial dengan keluarganya. Jika hal tersebut bermasalah dan tidak terdeteksi di awal, maka anak akan mengalami kesulitan di kemudian hari.
5. Tidak menyadari bahwa anak meniru apa yang dilihatnya
Dalam psikologi terdapat teknik mirroring, dimana orang akan meniru apa yang orang lakukan. Hal ini juga berlaku pada anak. Anak akan meniru apa yang biasa orang tuanya lakukan. Kesalahan ini sering tidak disadari oleh orang tua dan mereka cenderung memarahi anak apabila mengikuti perilaku buruk orang tuanya.
- DAMPAK AKIBAT KESALAHAN POLA ASUH
- Terhambatnya perkembangan sosio emosional anak
Anak yang tidak memiliki ikatan yang baik dengan orang tuanya akan merasa ‘ditinggalkan’. Sehingga, anak akan kesulitan dalam bersosialisasi dan membangun hubungan dengan orang lain di masa sekolah maupun masa depannya nanti.
- Kecanduan internet
Anak yang terlalu sering bermain gadget atau internet lama kelamaan akan kecanduan dan jika gadget atau internet itu diambil, mereka akan cenderung gelisah dan marah. Beberapa anak yang telah kecanduan bahkan tidak dapat menghentikan aktivitas bermain gadget meskipun telah berulang kali dicoba oleh orang tuanya.
3. Beresiko terkena demensia digital
Demensia digital adalah ketidakcocokan sensorik otak akibat penggunaan teknologi digital dan jam duduk yang berlebihan. Singkatnya, penyakit ini menyerang kognitif anak akibat terlalu sering bermain gadget. Gejala dari penyakit ini adalah hilangnya kinerja mental.
- Anak akan cenderung bersembunyi dalam anonimitas
Di era yang serba maju ini, masyarakat terus mengembangkan pemikiran yang evaluatif dan kritis, tetapi dengan permasalahan ‘kecanduan gadget’ ini akan membuat anak kesulitan di masa depan seperti tidak dapat membuat keputusannya sendiri dan cenderung pasif atau tunduk pada mayoritas karena mereka tidak mengasah kognitif mereka di usia dini.
- Terkena gangguan kecemasan dan gangguan tidur
Penggunaan media digital yang berlebih akan membuat anak mengalami penurunan kemampuan belajar dan gangguan-gangguan seperti gangguan tidur hingga depresi.
Terlepas dari seluruh penjelasan di atas, orang tua juga merupakan manusia biasa. Oleh karena itu, orang tua tidak perlu harus selalu sempurna, tetapi orang tua harus selalu memiliki rasa ingin tahu dan keinginan untuk belajar ilmu-ilmu baru mengenai pola asuh yang baik bagi anak. Dengan memilih pola asuh yang sesuai, menerapkannya dengan baik, dan selalu memperbarui ilmu pola asuh anak dengan membaca buku ataupun mencari di internet, maka orang tua sudah termasuk orang tua yang bertanggung jawab dan ingin serta sudah berusaha yang terbaik bagi anak.
Tinggalkan Balasan