Tega gimana maksud anda? Kalau ayahnya waras, tidak ada indikasi gangguan jiwa, dan tiba-tiba di masukan ke RSJ itu baru tega. Tapi ketika ayahnya ada gejala gangguan jiwa lalu di masukan ke RSJ oleh anaknya, ya bagus dong. Itu artinya Nagita perduli ke ayahnya.

Di Indonesia masuk RSJ bak aib besar buat keluarga. Gangguan jiwa itu penyakit yang memalukan, sehingga penderitanya kebanyakan di asingkan dari lingkungan sekaligus mendapatkan predikat “orang gila”, bahkan banyak kasus penderita gangguan jiwa di pasung sama keluarganya. Itu baru tega dan miris.

Jangankan di bawa berobat ke psikolog, di support aja enggak. Bipolar, ansietas, depresi, PTSD, paranoid, semua di kategorikan sebagai ‘Gila’ oleh masyarakat bangsa kita tercinta ini.