Media Bangsa – Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), Arif Rahman Hakim, kunjungi koperasi di seluruh Indonesia untuk memperkuat dan mempertajam implementasi program pembangunan 500 Koperasi Modern 2020-2024.

Salah satunya ke Koperasi Peternak Susu Bandung Utara (KPSBU) Lembang. Arif berharap mendapatkan informasi dan masukan mengenai hal-hal apa yang masih perlu dibenahi dan diperbaiki untuk mewujudkan koperasi modern.

“Kami ingin memantau perkembangan bisnis koperasi, terutama KPSBU, secara langsung di lapangan,” kata Arif dalam keterangannya yang dikutip oleh InfoPublik pada Jumat (26/1/2024).

Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) juga akan mengadopsi teknologi sebagai pendekatan. Dengan dukungan teknologi, Arif menekankan pentingnya pabrikasi untuk meningkatkan produktivitas, yang pada gilirannya akan mendorong koperasi untuk terlibat dalam ekosistem digital.

Ia pun mendorong KPSBU Lembang bisa masuk ke dalam ekosistem digital, kemudian memperkuat digitalisasi. Arif berharap KPSBU Lembang bisa memanfaatkan aneka program strategis Kemenkop UKM dalam pengembangan kinerja dan usaha koperasi.

“Antara lain untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), kapasitas usaha, hingga jaringan pemasaran,” kata Arif.

Ketua KPSBU Dedi Setiadi menjelaskan KPSBU Lembang sudah memiliki lebih dari 3.466 anggota aktif dari total 7.144 anggota, dengan jumlah sapi sebanyak 18.612 ekor. Peternak yang minimal memiliki 3-4 ekor sapi yang berada di wilayah kerja di Provinsi Jawa Barat.

“Peternak anggota KPSBU Lembang tersebar di Kabupaten Bandung Barat seperti Lembang, Parongpong, Cisarua, Ngamprah, dan Kabupaten Subang seperti Ciater dan sekitarnya,” kata Dedi.

Dedi menjelaskan, bisnis utama KPSBU Lembang adalah produksi susu. KPSBU Lembang menampung susu yang dihasilkan sapi para peternak anggota KPSBU lembang (rata-rata 100 ribu liter/hari).

Setelah dilakukan pengecekan di lab KPSBU, susu kemudian didinginkan di Cooling Unit yang selanjutnya dikirimkan ke Industri Pengolahan Susu (IPS) dan sebagian diolah menjadi produk olahan susu Freshtime KPSBU.

“Untuk pakan ternak, kami melakukan kerja sama lahan dengan Perhutani seluas 200 hektare. Koperasi juga memberikan layanan penyediaan pakan konsentrat sebanyak 60ton perhari,” kata Dedi.

KPSBU yang sudah berdiri sejak 1971 merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang produsen susu (penjualan susu, pengumpulan susu dari peternak, dan pengolah susu). KPSBU itu memiliki tiga unit usaha, yakni KPSBU mengolah susu pasteurisasi, susu murni, dan yoghurt.