Poko
Saya memperhatikan transformasi wirda ini dari sewaktu kecil, pakaiannya yang sangat sederhana dan kemauan dia menjadi penghafal lalu dibandingkan dengan dia yang sekarang, yang lebih mengejar ‘dunia’ dibanding akhirat😂 Kelihatan sekali perubahannya.
Oh iya sedikit cerita, saya dulu waktu part time di cafe dekat kampus saya pernah disuruh datang pagi (sebelum jam cafe buka dan itu juga bukan shift saya karena shift saya sore) hanya karena bos saya mau semua stafnya ketemu sama di wirda ini. Agak annoying sih soalnya rada maksa. Oke saya datang. Ternyata wirda ini beda sekali sama kesan yang dia tampilkan di sosial media. Anaknya agak angkuh, berjalan saja kepalanya selalu mendongak. Senyum juga jarang. Turun dari mobil langsung pakai kacamata hitam dan tidak dilepas sampai kamera menyala (waktu mulai sesi interview).
(Kalau ada yang satu kampus dengan saya pasti tahu ini dimana dan kapan)
Sewaktu berita soal kuliah 3 kampus ini meledak saya sudah tidak kaget. Kadang beberapa orang yang sudah terlanjur dianggap hebat akan takut kalau sewaktu-waktu ia jatuh dan kehilangan kehebatannya. Mungkin ini cara wirda supaya makin terlihat hebat dan tidak kehilangan pujian-pujian yang selalu ia dapatkan dari kecil. Bagaimanapun sikap wirda, jangan menjelek-jelekkan dia berlebihan. Justru sebenarnya yang perlu dapat perhatian itu bagaimana cara orangtuanya mendidik dia sampai dia bisa tumbuh jadi remaja seperti ini.