Di era digital saat ini, tentunya memerlukan jumlah talenta digital yang tak sedikit pula. Salah satunya adalah profesi UI/UX Designer ini yang kian populer terutama di kalangan generasi Z. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa pada era digital saat ini penggunaan berbagai macam aplikasi mobile/website yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, hal inilah yang membuat UI/UX menjadi komponen yang penting di dalamnya, karena UI/UX dapat menjadi faktor penentu bagi pengguna agar tertarik untuk mengeksplorasi platform dan memastikan bahwa pengguna mendapatkan pengalaman yang menyenangkan dari produk yang diberikan.  

Lulusan di Indonesia saat ini kebanyakan lulus dengan nilai yang tinggi, tetapi skill yang dimiliki masih jauh dari kata cukup untuk masuk ke dalam dunia kerja. Maka dari itu, perlu adanya pelatihan khusus atau tambahan sebelum mahasiswa lulus seperti mengikuti kegiatan magang. Saat ini setiap mahasiswa mempunyai kesempatan untuk mengikuti kegiatan magang dan studi independen yaitu salah satunya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Program MBKM yang diselenggarakan oleh Kemendikbud ini memiliki sub-program yang dinamakan MSIB (Magang & Studi Independen Bersertifikat). Sub-program ini ditujukan untuk mendorong mahasiswa meningkatkan kompetensi dan skill sesuai dengan yang ingin dikuasai oleh mahasiswa. Salah satunya adalah Startup Campus Batch 3 – Program UI/UX Design Studi Independen Bersertifikat yang diselenggarakan oleh Yayasan Bakti Achmad Zaky. Yayasan Bakti Achmad Zaky adalah organisasi non profit yang mendukung berbagai kegiatan sosial dan pendidikan. 

 

Studi Independen Bersertifikat batch 3 oleh Startup Campus program UI/UX Design ini dimulai pada bulan Agustus hingga Desember 2022. Program diawali dengan kegiatan onboarding yaitu kegiatan pengenalan mitra studi independen, pembagian tim, dan informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan selama lima bulan kedepan.

Saya sebagai peserta di Studi Independen ini berkesempatan untuk mengikuti pembelajaran secara daring bersama Startup Campus. Disini saya berkesempatan untuk mengikuti kegiatan seperti Live Session dengan SME (Subject Matter Expert), mentoring dengan mentor, dan cycle meeting dengan facilitator. Live Session merupakan sesi pembelajaran yang berdurasi 2-3 jam . Pada sesi ini, kita akan melakukan diskusi, problem solving, simulasi, presentasi, serta aktivitas lainnya. Mentoring merupakan sesi one-on-one dengan mentor masing-masing tim untuk mengevaluasi hasil pembelajaran, yang dilakukan satu kali dalam seminggu. Sedangkan cycle meeting merupakan sesi perencanaan kegiatan mingguan untuk memastikan tim peserta melaksanakan kewajibannya selama program berlangsung termasuk mempersiapkan pembelajaran, mengerjakan proyek. Selain itu kita juga diberikan tugas tiap minggunya agar melatih skill dan keterampilan kita yang telah kita dapatkan pada sesi Live Session. Tugas proyek yang saya kerjakan adalah seperti redesign aplikasi, membuat moodboardmembuat wireframe, membuat high fidelity design, dan sebagainya dengan metode yang saya gunakan adalah Design Thinking.

Lalu di akhir terdapat kegiatan Final Project yang dimana peserta Startup Campus diharapkan menyelesaikan studi kasus yang diberikan. Pada Final Project ini peserta Startup Campus program UI/UX Design dibagi menjadi beberapa tim yang berisikan 4/5 orang. Masing-masing tim diberikan role sesuai dengan bidang yang dikuasai oleh peserta tersebut. Lalu bagaimana panitia Startup Campus mengetahui role apa yang cocok untuk tiap peserta? Jawabannya adalah pada saat kegiatan mentoring kita dinilai oleh mentor kita penilaian berdasarkan tugas yang telah diberikan oleh mentor, sesi one-on-one dengan mentor, dan pada saat presentasi. Pada Final Project ini dibagi menjadi empat role yaitu UI Designer, UX Writer, UX Designer, dan UX Researcher. Pada saat pengerjaan Final Project ini tim saya sangat aktif untuk menyelesaikan studi kasus yang telah diberikan yaitu membuat website thrifting atau jual beli pakaian second hand. Di tim saya ini saya berperan sebagai UI Designer yang mana memiliki tugas untuk membuat wireframe, design system, brand identityhigh fidelity designprototype, dan mockup.

Tidak hanya mengembangkan hard skill, pada program studi independen ini kami juga mengembangkan soft skill kami seperti kerja sama, komunikasi, dan manajemen sumber daya. Saya merasa bangga dan puas bisa mengikuti program MBKM pada semester ini karena dengan mengikuti program MBKM saya menjadi memiliki skill baru yang sangat berguna di era digital saat ini, semoga kedepannya cakupan program ini bisa semakin luas sehingga memberikan ruang lebih bagi mahasiswa untuk meningkatkan skillnya agar mahasiswa lebih siap untuk berkecimpung di dunia pekerjaan nantinya.