Di dalam dunia tinju kita sudah tidak asing dengan nama Muhammad Ali dan Mike Tyson, keduanya adalah Sang Legenda. Ada satu nama dari dunia petinju yang setara dengan Muhammad Ali namun namanya tenggelam bak ditelan bumi, yaitu Larry Holmes.
Larry Holmes adalah Petinju terbaik dan menyandang Juara Dunia di kelasnya era 70-80an dan Muhammad Ali adalah Juara Dunia kelas berat tak terkalahkan di era 60 – 80an, hubungan keduanya secara Profesional adalah Sparring Partner (rekan latihan) yang dianggap sepadan untuk Muhammad Ali, tetapi sacara tidak langsung Larry Holmes adalah murid terbaik Muhammad Ali yang diajarkan dan mampu menguasai teknik-teknik tinju Muhammad Ali hingga dijadikan sebagai Sparring Partner, jadi hubungan mereka baik secara Profesional maupun Emosional antara Murid dan Guru sangatlah dekat.dan berkhianar demi sejumlah uang, tetapi mungkin itu adalah cara terbaik Larry Holmes pada saat itu dan tidak ingin melepaskan kesempatan besar, meskipun pada akhirnya pertarungan itulah yang membawanya pada kehancuran kariernya di dunia tinju, sejak peristiwa itu tidak ada lagi orang yang menghormatinya, bahkan sekelas dia yang seharusnya tetap sebagai seorang legenda tetapi dimanapun berada orang tidak mengakuinya, bahkan di berbagai Pertandingan Tinju kelas dunia banyak dihadiri para legenda dan di sebutkan namanya satu per satu sebagai tamu kehormatan, kehadiran Larry Holmes hanya dipandang sebelah mata, jangankan disebut namanya, bahkan orang menganggapnya seolah dia sudah tidak ada.
Berbeda dengan Muhammad Ali, dia betul-betul menjadi legenda, namanya selalu diagungkan sepanjang masa, kekalahannya saat berhadapan dengan Larry Holmes tidak sedikitpun mengurangi pengakuan dunia bahwa dia betul-betul sebagai seorang juara sejati yang selalu memberi inspirasi.
Meskipun Muhammad Ali telah wafat di tahun 2016, tetapi hingga saat ini namanya tetap dikenang dan selalu menjadi tauladan bagi para juara di bidang olahraga beladiri manapun di seluruh dunia.
Sementara Larry Holmes yang saat ini masih hidup dan telah berusia 72 tahun, sepanjang hidupnya selalu diliputi penyesalan yang sangat dalam dan hatinya menderita sampai saat ini sejak keputusannya melawan dan mengalahkan sang Guru Muhammad Ali di atas ring.
Tidaklah salah bagi seorang Murid melawan Guru bahkan mengalahkannya dalam sebuah Pertandingan Profesional , tapi kondisi berbeda bagi Larry Holmes yang waktu itu memilih mendapatkan sejumlah uang dengan nilai yang besar hingga mau melawan Muhammad Ali yang saat itu dalam kondisi sakit.
Sementara ada yang mempermasalahkan Muhammad Ali yang menerima tantangan sang Murid dalam kondisi sakit, tetapi itu dilakukan semata-mata demi menjaga kehormatannya-nya sebagai seorang JUARA SEJATI.[1]
Sekian./cc
Catatan Kaki