Jawaban nya, NGAPAIN?mas, anggap aja DKI ini sebuah perusahaan, tiba2 ada direktur kelewat rajin. . . Kerjaan OB semuanya dia sikat juga, atau paling minimal, urusan beli nasi padang dia turun sendiri kebawah, nanya semua staffnya mau nitip apa, jalan kaki ke warung nasi & Done. . .

Kira kira, baik gak direktur model begini?

Baik banget, tapi ga bener. . . Ni direktur ga paham efisiensi. . . Waktu anda itu berharga lebih mahal dalam artian sebenarnya, tarif perjam anda lebih mahal atau terlalu mahal untuk ngurusin hal2 receh yang semua orang juga bisa.

Saya jadi inget, dulu pernah punya atasan, suatu hari gudang kita mau pindah. . . Tau keputusan apa yang dia ambil? . . . Ya benar, semua staffnya seharian suruh turun buat bantu pindahin barang2 gudang (bukan file, tapi equipment/barang kasar) alasan nya penghematan, biar ga keluar cost. . .

Sekilas ini bener. . . Tapi salah. . . Justru keputusan anda bikin kantor rugi banyak. . . Staff yang dijadikan kuli pindahan, coatnya terlalu tinggi. . . Daripada turunin semua staff, kenapa ga nyari kulia angkut aja, bayar mereka, tugaskan 1 staff aja buat kasih arahan. . .

Masalahnya 1 staff katakanlah gaji perharinya 350rb x 6 orang yang turun, cost nggak terlihatnya udh 2,1jt buat mindahin barang doang. . . Belum kerugian karena deadline mundur semua. . .

Bandingkan dengan anda bayar kuli angkut 1 orang 125rb, bayar aja 10 orang, cost cuma keluar 1,25jt, hasil lebih efektif,lebih cepet, lebih murah dan ga ada resiko deadline mundur. . .

Nah sekarang balik lagi ke kasus, daripada sibuk ikut nyerokin sampah, Tugas gubernur itu liat lebih jauh kedepan, mikir, atur strategi. . . Ambil keputusan. . . Tugaskan orang lain yang suruh kerjain. . . Lagian, berani potong kuping deh. . . Gubernur vs pasukan oren asli, kalo diadu kualitas nyeroknya ya menang pasukan oren asli pasti. . .Jadi ngapain kita bayar “Pasukan oren mahal” untuk hasil kerja yang ga lebih baik? . . . Kecuali pencitraan ya susah.