Tentang Program Kampus Merdeka
Magang dan Studi Independen Bersertifikat atau MSIB adalah salah satu program Kampus Merdeka yang dirancang untuk memastikan mahasiswa mendapatkan keterampilan dan kompetensi utama, terbaik, dan terkini untuk menghadapi dunia masa depan. Mahasiswa mendapat pengalaman belajar diluar kampus selama lebih dari 16 hingga 24 minggu dengan mengkonversi SKS mata kuliah yang diambil.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, MSIB bukanlah program magang atau program studi independen biasa. Melainkan program yang bekerjasama langsung dengan perusahaan dan organisasi terkemuka di dunia untuk memastikan bahwa siswa dibimbing oleh para profesional yang berpengalaman.
Apa itu HSE Officer ?
HSE Officer merupakan bagian penting bagi suatu perusahaan, industri dan institusi yang dimana HSE ini berperan sebagai penanggung jawab untuk urusan kesehatan, keselamatan kerja dan pengelolaan lingkungan di suatu perusahaan, industri maupun institusi tersebut. Biasanya HSE Officer pada suatu perusahaan memiliki keahlian atau sertifikasi khusus tergantung apa yang dibutuhkan oleh perusahaan atau industri.
HSE atau sering disebut Health, safety and Emvironment mencakup serangkaian proses dan prosedur yang mengidentifikasi potensi bahaya di lingkungan kerja tertentu. Tujuan pengembangan praktik HSE adalah untuk mengurangi dan/atau menghilangkan bahaya dan melatih karyawan untuk mencegah kecelakaan atau menerapkan tindakan ancaman.
Sistem manajemen HSE diharuskan mematuhi kesehatan, keselamatan, dan lingkungan kerja. Industri yang dimaksud adalah contoh tempat kerja di mana HSE diperlukan untuk menjaga keselamatan pekerja dari kecelakaan yang disebabkan oleh mesin dan peralatan yang mereka gunakan. Di Indonesia, HSE dikenal juga dengan K3 atau Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Dalam perkembangannya, HSE telah menjadi bagian atau departemen khusus dalam struktur internal perusahaan dalam pengelolaan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan kerja secara umum. HSE biasanya ditempatkan di bawah departemen Sumber Daya Manusia (SDM) karena berkaitan erat dengan keselamatan karyawan di tempat kerja.
Tugas HSE Officer
Setiap pelaku usaha atau pemberi kerja diharapkan melindungi pekerjanya dari hal-hal yang tidak berbahaya selama bekerja. Pemilik bisnis memerlukan manajemen HSE untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab atas kesehatan dan keselamatan kerja dan tindakan apa yang dapat diambil untuk memastikan kesehatan dan keselamatan karyawan mereka. Kegiatan operasional perusahaan dapat terhambat oleh hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan kerja.
Secara umum, peran utama divisi atau departemen HSE adalah memastikan hal-hal tersebut di atas berjalan lancar. HSE memiliki tanggung jawab utama untuk mengelola dan menerapkan proses H3 dengan standar kerja tertentu yang digunakan oleh perusahaan. Departemen HSE biasanya dipimpin oleh kepala departemen atau direktur independen yang mengintegrasikan tugasnya dengan departemen SDM untuk merancang dan memberikan pelatihan rutin tentang manajemen darurat.
Adapun beberapa syarat umum adanya HSE di suatu perusahaan menurut UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja adalah sebagai berikut :
- Mencegah dan mengurangi kecelakaan
- Mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran di tempat kerja
- Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
- Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran dan kejadian berbahaya Memberi pertolongan pada kecelakaan
- Mencegah dan mengendalikan timbulnya kotoran, asap, gas, dan aspek gangguan kesehatan lain
- Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat pekerjaan fisik dan hubungannya dengan senyawa kimia berbahaya atau biohazard
- Memelihara kebersihan, kesehatan, dan ketertiban
Kesimpulan
Pengelolaan HSE yang dilakukan oleh departemen HSE diharapkan dapat mendukung operasional perusahaan secara umum. Hal ini karena karyawan yang telah menyelesaikan pelatihan K3 atau workshop departemen HSE dapat secara mandiri menyelesaikan masalah teknis atau beberapa masalah yang berkaitan dengan keselamatan kerja. Hal ini mempercepat proses operasional dan mencegah karyawan mengalami kesulitan dalam bekerja. Semoga pengelolaan HSE yang dilakukan oleh departemen HSE juga dapat mendukung operasional perusahaan secara umum. Hal ini karena karyawan yang telah menyelesaikan pelatihan K3 departemen HSE dapat secara mandiri menyelesaikan masalah teknis atau beberapa masalah yang berkaitan dengan keselamatan kerja. Ini mempercepat proses kerja dan mencegah karyawan mengalami masalah di tempat kerja.
Adanya HSE dengan pengelolaan K3 yang baik di suatu perusahaan akan meningkatkan rasa percaya para pekerja terhadap perusahaan itu sendiri. Pekerja yang merasa terlindungi dengan baik akan dapat meningkatkan kinerjanya tanpa rasa takut akan kecelakaan dan cedera fisik.