Jombang  – Dalam upaya memberikan kesempatan yang lebih luas bagi penyandang disabilitas sensorik tunarungu-wicara untuk merasakan kenikmatan membaca Al-Qur’an, BAZNAS Kabupaten Jombang menyelenggarakan pelatihan pengajar Mushaf Al-Qur’an Isyarat. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, pada 29-30 Agustus 2024, bertempat di Aula Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, dan diikuti oleh 36 peserta yang datang dari berbagai daerah di Jawa Timur.

Pelatihan ini bertujuan untuk mencetak pendidik dan guru TPQ yang memiliki keterampilan dalam mengajar Mushaf Al-Qur’an Isyarat. Diharapkan, ke depannya, akan terbentuk TPQ inklusif yang dapat memberikan akses pendidikan agama kepada semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas tunarungu-wicara.

Kegiatan ini menghadirkan sejumlah pemateri terkemuka yang berbagi ilmu dan pengalaman. Di antaranya, Prof. Dr. Zumrotul Mukaffa, M.Ag, yang merupakan Staf Khusus Wakil Presiden RI, menyampaikan materi tentang Pendidikan Inklusif dan Kebijakan Pemenuhan Hak Keagamaan bagi penyandang disabilitas di Indonesia. Dalam sesinya, Prof. Zumrotul menekankan pentingnya pendidikan inklusif sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan bahwa semua warga negara, termasuk penyandang disabilitas, mendapatkan hak yang sama dalam menjalankan ibadah dan mendalami ajaran agama.

Selain itu, Hj. Ida Zulfiya Choiruddin, S.ThI, yang menjabat sebagai Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Kementerian Agama RI, juga turut memberikan materi dalam pelatihan ini. Beliau membawakan materi tentang membaca Mushaf Al-Qur’an Isyarat dengan Metode Kitabah dan Tilawah, sebuah metode yang dirancang khusus untuk memudahkan penyandang tunarungu-wicara dalam membaca dan memahami Al-Qur’an.

Para peserta pelatihan, yang terdiri dari guru dan pendidik TPQ, sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Mereka mendapatkan pemahaman mendalam tentang metode pengajaran Mushaf Al-Qur’an Isyarat, serta bagaimana cara terbaik untuk menyampaikan ilmu tersebut kepada penyandang disabilitas.

“Saya merasa sangat bersyukur bisa ikut serta dalam pelatihan ini. Metode yang diajarkan sangat bermanfaat dan saya optimis bisa menerapkannya di tempat saya mengajar,” ujar Ifah salah satu peserta dari Surabaya.

Melalui pelatihan ini, BAZNAS Kabupaten Jombang berharap dapat mencetak lebih banyak tenaga pengajar yang kompeten dalam mengajar Mushaf Al-Qur’an Isyarat. Dengan demikian, penyandang disabilitas tunarungu-wicara di Jawa Timur dan sekitarnya dapat merasakan kenikmatan membaca Al-Qur’an seperti halnya orang lain, serta menjadikan TPQ inklusif sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari di masyarakat.

Dengan adanya program ini, diharapkan terjadi peningkatan dalam akses pendidikan agama bagi penyandang disabilitas, yang secara jangka panjang akan mendorong terciptanya TPQ inklusif di berbagai wilayah, sehingga semua anak-anak Indonesia, tanpa terkecuali, dapat belajar dan mendalami Al-Qur’an.