Latifah Ika Sari atau yang kerap dipanggil “Acha” merupakan mahasiswa magang dari jurusan Agribisnis UPN Veteran Jawa Timur yang mengikuti program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) BTPN Syariah. Ia ditugaskan di kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur sebagai fasilitator pendamping UMKM remote site (pedesaan). Latifah Ika Sari menerapkan pendampingan rutin melalui beberapa tahap seperti, tahap perkenalan dan asesmen usaha, pengajaran materi, review dan implementasi materi melalui praktik, serta evaluasi.
Pendampingan ini merupakan salah satu bentuk upaya sinergis antara mahasiswa magang dengan BTPN syariah untuk membantu para pelaku UMKM pedesaan agar mampu menjalankan bisnis dengan lebih terarah dan berkembang. Pada pertemuan pertama mahasiswa dengan nasabah pelaku UMKM akan melakukan perkenalan dan assessment mengenai usaha nasabah menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT akan digunakan untuk menganalisis dan mengetahui kondisi usaha nasabah sehingga dapat dilakukan upaya penyesuaian dengan aspek aspek kewirausahaan.
Tahap kedua atau selanjutnya adalah pengajaran materi, mahasiswa magang akan memberikan rekomendasi materi yang sesuai dan dibutuhkan oleh nasabah. Pemberian materi ini dikondisikan dan dirancang khusus untuk setiap nasabah menyesuaikan dengan yang dibutuhkan setiap nasabah. Seperti contoh, nasabah A memerlukan materi promosi, maka mahasiswa akan memberi materi yang berkaitan dengan promosi dan pemasaran untuk membantu nasabah A.
Tahap selanjutnya adalah implementasi materi. Pada tahap ini nasabah akan mencoba mengimplementasikan materi yang diberikan oleh mahasiswa, pada tahap ini dapat dilihat seberapa besar pengaruh materi yang diberikan oleh mahasiswa dalam mendongkrak perkembangan bisnis UMKM para nasabah
Tahap terakhir adalah tahap review dan evaluasi. Setelah mengimplementasikan materi yang diberikan oleh mahasiswa, para pelaku UMKM akan memberikan feedback terkait materi yang telah diberikan. Setelah diberikan feedback mahasiswa dan pelaku UMKM akan melakukan evaluasi apakah materi yang diberikan mahasiswa sudah cukup mendongkrak atau membantu perkembangan bisnis pelaku UMKM. Apabila materi yang diberikan dirasa belum cukup membantu bisnis pelaku UMKM maka akan dilakukan evaluasi guna tetap terus mendongkrak perkembangan bisnis para pelaku UMKM