Media Bangsa– Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mercu Buana Yogyakarta Kelompok 27 sukses melaksanakan program pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) di Dusun Loputih, Desa Jati Mulyo, kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul pada Rabu 29 Januari 2025. Program ini difokuskan pada kegiatan penanaman labu siam yang digunakan untuk meningkatkan ketahanan pangan serta memberdayakan masyarakat, khususnya ibu-ibu KWT Berkah Mulyo. Kegiatan juga memiliki tujuan meningkatkan ketahanan pangan, memberdayakan perempuan dalam sektor pertanian, serta memperkuat kemandirian ekonomi melalui pemanfaatan lahan secara optimal.
Sebelum kegiatan utama berlangsung, pada minggu 26 Januari 2025, tim KKN 27 telah melakukan survei awal untuk menilai kondisi lahan dan infrastruktur pertanian yang tersedia. Dalam survei ini, mahasiswa KKN berinteraksi langsung dengan ibu-ibu KWT untuk menggali potensi dan tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan pertanian di wilayah tersebut. Diskusi ini melahirkan gagasan untuk menanam labu siam sebagai tanaman yang mudah dibudidayakan, memiliki nilai gizi tinggi, serta dapat menjadi sumber pangan dan pendapatan bagi kelompok tani.
Ibu Dukuh Dusun Loputih juga, memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini. Selain memberikan izin penggunaan lahan KWT, ia juga mengizinkan pemanfaatan bambu di sekitar lahan sebagai penyangga tanaman labu siam. Setelah memperoleh izin, mahasiswa KKN segera melakukan persiapan, termasuk menebang dan mengolah bambu untuk dijadikan tiang penyangga sulur labu siam. Proses ini dilakukan secara gotong royong dengan melibatkan seluruh anggota KKN dan ibu-ibu KWT, menciptakan suasana kebersamaan yang erat.
Pada hari pelaksanaan, kegiatan dimulai dengan pembersihan lahan, pemasangan tiang penyangga, dan pengolahan tanah sebelum bibit labu siam ditanam. Mahasiswa KKN juga memberikan edukasi tentang teknik penanaman yang benar, termasuk pemilihan jarak tanam yang ideal dan metode pemupukan yang tepat. Antusiasme ibu-ibu KWT terlihat jelas saat mereka ikut serta dalam proses penanaman, sembari berbagi pengalaman dalam bertani dan mendiskusikan cara terbaik untuk merawat tanaman agar menghasilkan panen yang maksimal.
Bu Juminten, salah satu anggota KWT yang turut serta dalam kegiatan ini, mengungkapkan rasa syukur dan antusiasmenya. “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami, jadi kami tidak perlu repot mencari sayuran karena bisa menanam sendiri,” ujarnya. Sementara itu, Ibu Narsih menambahkan, “Senang rasanya melihat lahan ini kembali produktif. Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat, tetapi juga memberikan semangat baru bagi kami.”
Di sisi lain, keterlibatan masyarakat tidak hanya terbatas pada ibu-ibu KWT. Beberapa warga Dusun Loputih juga turut serta, termasuk Pak Igun yang membantu dalam pembuatan kerangka bambu untuk tanaman. “Senang bisa membantu teman-teman KKN membuat kerangka bambu untuk labu siam. Semoga nanti hasil panennya melimpah,” tuturnya.

Kegiatan ini menjadi langkah awal dalam membangun pertanian yang lebih berkelanjutan dan berbasis komunitas di Dusun Loputih. Dengan adanya program ini, diharapkan Kelompok Wanita Tani semakin mandiri dalam mengelola pertanian dan dapat terus mengembangkan hasil panennya untuk keperluan konsumsi maupun pasar lokal. Keberhasilan kegiatan ini juga menjadi bukti bahwa kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dapat menghasilkan manfaat nyata bagi pembangunan desa.
Selain membantu penguatan sektor pertanian, program ini juga mempererat hubungan antara mahasiswa dan warga setempat melalui kerja gotong royong. Mahasiswa KKN berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak jangka panjang bagi ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat di Dusun Loputih.
Tinggalkan Balasan