Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Marciano Norman secara resmi mengukuhkan dan melantik Ketum Pengurus Pusat Persatuan Korfball Seluruh Indonesia (PP PKSI) masa bakti 2023-2027 Rian Putra Utama beserta jajaran pada, Senin (26/2/2024) di Kantor KONI Pusat Senayan, Jakarta.
Pada pelantikan tersebut, Ketum KONI Pusat tekankan agar Korfball atau bola keranjang dapat digencarkan sosialisasinya, terlebih ini cabor yang bersejarah. Korfball merupakan cabang olahraga yang sudah lama ada, diciptakan di Belanda pada 1902. Dahulu sebelum bernama PKSI, bernama Persatuan Bola Keranjang Seluruh Indonesia (PBKSI). Bahkan, Korfball menjadi salah satu cabang olahraga pendiri Ikatan Sport Indonesia (ISI) pada 1938 yang mana cikal bakal KONI.
“Korfball itu merupakan cabang olahraga yang tergolong tua dan unik, bahkan orang tua kami dulu sempat memainkannya, dan bisa dimainkan oleh mix gender tetapi seperti ada jarak yang dimana Korfball ini menghilang, dan baru muncul lagi saat ini,” kata Ketum KONI Pusat.
“Oleh karenanya penataan kembali organisasi ini sesuai dengan kebutuhan karena Korfball tergolong cabang olahraga yang mudah dimainkan dan sosialisasi menjadi tugas terpenting PP PKSI, untuk hidupkan kembali Korfball mulai dari sekolah-sekolah hingga perguruan tinggi, agar Korfball semakin dikenal dan dicintai serta venue Korfball terpenuhi sehingga akan terjaring bibit atlet muda berprestasi Korfball,” sambungnya.
Ketum PP PKSI mengakui pentingnya tugas untuk sosialisasikan Korfball. “Saya sendiri khususnya pada awal mendengar teman-teman memperkenalkan olahraga itu, dan dari situ saya melihat ada semangat dan tekad untuk Korfball itu maju.” ungkap Rian yang merupakan Ketum Cabor termuda saat ini.
“Sosialisasi itu menjadi kunci paling utama dan harus dimulai dari akar, rencana kami masuk ke sekolah-sekolah,” tambahnya. PP PKSI bahkan memiliki siasat khusus untuk memasyarakatkan Korfball.
“Divisi khusus untuk sosial media dan komunitas, kedua hal ini menjadi ujung tombak sosialisasi olahraga ini, oleh karenanya kami mengusung tema ‘Transparan, Komunikatif, dan Inovatif’, itu merupakan sebuah kesimpulan dari segala cerita yang pernah disampaikan oleh pengurus terkait citra organisasinya agar Korfball ini bisa tumbuh dengan lebih baik dan berujung dengan prestasi Korfball yang semakin maju,” sambungnya.
Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumut) Tahun 2024 tidak hanya merupakan PON pertama yang diselenggarakan di dua provinsi dan diikuti oleh 38 Provinsi termasuk Daerah Otonom Baru (DOB). PON XXI juga yang pertama kali mempertandingkan Korfball usai sebelumnya digelar dalam bentuk ekshibisi di PON XIX/2016 Jawa Barat. Pada PON kali ini Korfball akan dipertandingkan di wilayah Aceh tepatnya di Sabang.
“PON XXI kali ini Korfball pertama di pertandingkan, maka saya berharap persiapan dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya. Saya minta Ketum meluangkan waktu untuk melihat tim yang lulus babak kualifikasi, dan meyakinkan tim tersebut bahwa melalui PON XXI, Korfball merupakan cabang olahraga yang menarik dan berpotensi besar sehingga suatu hari Bangsa Indonesia bisa bangga karna prestasi atletnya,” tegas Ketum KONI Pusat memberikan pesan.
Ketum PP PKSI bersama dengan jajarannya dalam waktu dekat akan mengunjungi Aceh untuk melihat persiapan Korfball menjelang PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024.