Tujuannya untuk memberi efek deteren atau deterrence effect. Mungkin bisa dibilang mengancam secara pasif.Lebih baik memamerkan senjata dan kekuatan militer seperti ini untuk menakut-nakuti musuh, misalnya melalui parade militer. Dengan begitu negara lain yang ingin menyerang jadi sadar terhadap kekuatan yang akan mengancam balik.

Kalau negara lain sama sekali tidak tahu, mungkin mereka akan mengira bahwa China atau Rusia lemah lalu jadi berani bermain dengan agresif. Akhirnya ada potensi pecah perang yang sebetulnya tidak diperlukan.

Ya intinya membuat musuh berpikir 2x sebelum memulai perang, secara tidak langsung mengarahkan penyelesaian konflik melalui berbagai macam diplomasi atau cara lain yang lebih damai. Perang bukan hanya soal kekuatan militer, tapi lebih luas. Sama seperti konsep ketahanan dan pertahanan negara – keduanya berbeda tapi sering disamakan oleh banyak orang.Mungkin dengan menyembunyikan senjata maka bisa jadi elemen kejutan bagi musuh, tapi coba jelaskan ini pada keluarga dari korban yang sudah terlanjur tewas duluan akibat perang yang tidak diperlukan karena musuh menganggap remeh tadi.

Itu salah satu tujuan memamerkan teknologi dan alutsista, tapi terlepas dari itu dalam deterrence theory masih ada beberapa tujuan lain misalkan sebagai proyeksi kekuatan dan industri militer negara tersebut.

Tidak akan ada negara yang berminat membeli banyak pesawat seperti F-16 buatan AS bila pesawat ini tidak pernah dipamerkan atau digunakan dalam perang. Bisnis seperti ini hanya bisa berjalan dengan dua cara, melalui pameran yang sangat menjanjikan atau dengan menumpahkan darah di medan perangAtau contoh lain terjadi saat perang dingin, ketika Soviet dan AS sama-sama saling todong dengan senjata nuklir.AS bahkan sampai harus menerbangkan bomber B-52 mereka secara terus menerus, bergantian setiap 24 jam sekali. Sebelum B-52 pulang ke markas, pasti ada B-52 lain yang sudah terbang untuk menggantikannya.

Perseteruan dan ketegangan seperti ini masih terus terjadi hingga saat ini meskipun masa Perang Dingin sudah selesai. Kalau negara seperti Rusia tidak memamerkan senjatanya, maka akan semakin mudah bagi negara oposisi untuk menekan Rusia dalam berbagai cara.

Kembali lagi, tujuannya adalah sebagai ancaman pasif bukan berarti harus langsung digunakan ketika ada konflik aneh-aneh.Indonesia juga beberapa kali mengadakan parade militer, tujuannya sama sebagai deterrence effect. Lebih baik negara luar berpikir 2x untuk cari masalah dengan Indonesia ketimbang kita diremehkan lalu ada negara luar yang bertingkah konyol dan memicu konflik yang tidak diperlukan.