Media Bangsa – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggelar misi penjualan di Singapura dan Malaysia, sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dari wilayah Asia Tenggara.
Deputi Bidang Pemasaran Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf Ni Made Ayu Marthini dalam pernyataanya yang diterima InfoPublik di Jakarta, Rabu (4/10/2023) menjelaskan misi penjualan dilaksanakan dalam rangka program promosi pariwisata Indonesia dan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asal Asia Tenggara, khususnya Singapura dan Malaysia ke Indonesia.
“Kami melaksanakan kegiatan sales mission di Singapura dan Johor Bahru, Malaysia pada 25 dan 27 September 2023. Kegiatan itu merupakan bagian dari kolaborasi antara Kemenparekraf/Baparekraf bersama KBRI Singapura dan KJRI Johor Bahru,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I (Asia Pasifik) Kemenparekraf/Baparekraf Wisnu Sindhutrisno menjelaskan Kemenparekraf/Baparekraf pada tahun ini juga fokus mempromosikan pariwisata melalui program-program yang mendukung konsep pariwisata berkelanjutan seperti Desa Wisata dan Gastronomi, sebagai upaya mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs).
“Singapura dan Malaysia merupakan pasar potensial bagi Indonesia dengan target wisatawan masing-masing negara tersebut ke Indonesia sebesar 917.000 dan 656.300 wisatawan pada 2023. Oleh karena itu Kemenparekraf/Baparekraf terus berupaya mendorong kunjungan wisman ke-5 destinasi super prioritas, serta Jakarta sebagai hub ke berbagai provinsi di Indonesia dengan potensi wisata budaya dan kuliner tren terkini,” katanya.
Dalam misi penjualan itu Pemerintah Indonesia mengundang 45 travel agent/travel operator (TA/TO) Singapura dan 40 TA/TO Malaysia serta diikuti oleh 10 TA/TO dari Indonesia.
Tujuan pelaksanaan kegiatan itu adalah untuk mendorong perolehan target kunjungan wisman dari Asia Tenggara, khususnya Singapura dan Malaysia sekaligus memberikan informasi terkini perkembangan pariwisata di Indonesia, khususnya di 5 destinasi super prioritas terkait konektivitas, amenitas, serta paket wisata.
Kegiatan itu mempertemukan para buyers Singapura dan Johor Bahru, Malaysia dengan pelaku industri pariwisata Indonesia (sellers) dalam sesi business meeting dengan format table top.
Duta Besar RI untuk Singapura Suryo Pratomo menyampaikan pada 2022, sektor pariwisata diperkirakan menyumbang devisa sebesar 6,72 miliar dolar AS dengan perkiraan kontribusi PDB sebesar 3,6 persen. Target pencapaian nilai devisa pariwisata pada 2023 meningkat, hingga semester I nilai devisa pariwisata mencapai 6,8 miliar dolar AS.
“Pertemuan itu adalah sebuah kesempatan yang baik untuk memberikan update destinasi prioritas Indonesia melalui paket wisata dan kesepakatan yang bisa ditawarkan Indonesia kepada calon pembeli dari Singapura,” katanya.
Pada kesempatan berbeda, Konsul Jenderal Republik Indonesia untuk Johor Bahru Sigit S. Widiyanto dalam sambutannya menyampaikan bahwa Johor dan wilayah selatan semenanjung lainnya memiliki potensi besar untuk mendorong peningkatan kunjungan wisman Malaysia ke Indonesia.
Selain itu, Rapid Transit System antara Singapura dan Johor yang dijadwalkan beroperasi awal 2027 akan menjadi suatu game changer termasuk untuk sektor pariwisata yang perlu diantisipasi.
“Namun hal ini perlu didukung konektivitas udara dan laut, termasuk penciptaan rute Kapal Roll on/Roll off (Roro) Melaka-Dumai dan Roro Johor-Batam. Dalam hal ini, Border Special Treatment juga dapat diciptakan untuk mendorong kunjungan wisman misalkan dengan pemberian diskon khusus layanan pariwisata bagi penduduk di wilayah perbatasan kedua negara mencakup Kepri, Riau, Johor, dan Melaka,” katanya.