Media Bangsa – Pada Rabu malam, 5 Februari 2025, Masjid Al-Mahkamah yang berlokasi di Jalan Prof. Dr. Soepomo, Warungboto, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, kembali menggelar kajian rutin yang penuh hikmah. Kajian ini dipimpin oleh Ustadz Drs. H. Husni Mustafa dengan pembahasan tafsir surah Al-Lahab serta ayat terakhir dari surah Al-Baqarah.
Dalam kajian tersebut, Ustadz Husni Mustafa menegaskan makna mendalam tentang keimanan kepada Allah, pentingnya ketaatan, serta memohon ampunan kepada-Nya. Ia juga menjelaskan bahwa kebijakan Allah selalu membawa keadilan, dan Allah adalah sebaik-baik penolong bagi hamba-Nya. Dengan penuh kebijaksanaan, Ustadz Husni menguraikan makna ancaman bagi orang-orang yang menentang kebenaran sebagaimana tertuang dalam surah Al-Lahab, serta menanamkan harapan melalui doa yang terdapat dalam ayat terakhir surah Al-Baqarah.
Allah berfirman dalam ayat terakhir surah Al-Baqarah:
*لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنتَ مَوْلَانَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ*
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa), ‘Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah Pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.’” (QS. Al-Baqarah: 286)
Keistimewaan kajian ini semakin terasa dengan kebersamaan para pemuda dan remaja masjid yang turut serta dalam penyelenggaraannya. Mereka dengan penuh semangat menyediakan teh hangat dan aneka jajanan ringan untuk menemani jamaah dalam menikmati ilmu yang disampaikan. Kehangatan kebersamaan ini mencerminkan ukhuwah Islamiyah yang erat, memperkuat semangat dalam menuntut ilmu serta mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Kajian ini menjadi momen refleksi bagi jamaah untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah, memahami kebijakan-Nya, serta memperkuat keimanan melalui tafsir Al-Qur’an. Dengan harapan, ilmu yang diperoleh tidak hanya berhenti dalam kajian, tetapi juga diamalkan dalam kehidupan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah.
Penulis Oleh Nashrul Mu’minin Content writer universitas Cokroaminoto Yogyakarta
Tinggalkan Balasan