Kampus Merdeka merupakan program yang dibuat oleh Nadiem Makarim dengan tujuan untuk memberikan seluruh mahasiswa kesempatan untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan terjun langsung ke dunia kerja sebagai langkah persiapan karier. Salah satu program Kampus Merdeka adalah Studi Independen.

Alif Ramadhani atau yang akrab dipanggil dengan nama Alif, seorang mahasiswa dari UPN “Veteran” Jawa Timur, merupakan salah satu mahasiswa yang berpartisipasi dalam kegiatan Studi Independen dari Kampus Merdeka. Di program ini, Alif memilih mata kuliah yang bertemakan Data Analytics. Alif memilih belajar menjadi seorang Data Analytics, karena menurutnya Data Analytics sangat penting karena dapat membantu organisasi atau individu untuk memahami apa yang terjadi di dunia nyata dan mengambil keputusan yang lebih baik. Selain itu, Data Analytics dapat membantu memahami pelanggan dan pasar, meningkatkan kualitas produk atau jasa, dan masih banyak lagi.

Untuk memperdalam ilmu mengenai Data Analytics, Alif mengikuti program Studi Independen yang dilaksanakan secara daring. Dan tempat untuk memperdalam ilmu tersebut adalah Bitlabs Academy.

Di Bitlabs Academy, peserta akan diajar oleh mentor-mentor yang sangat berpengalaman, assignment yang dapat mengasah hard skill dan soft skill, dan final project yang mengambil real case study dari sebuah perusahaan. Selain itu, Bitlabs Academy memiliki beberapa peraturan yang dapat melatih peserta menjadi disiplin dan bertanggung jawab.

Sistem pembelajaran di Bitlabs Academy dibagi menjadi tiga fase. Di fase pertama peserta, peserta akan mengikuti In Class Training (ICT), yaitu sebuah sesi penyampaian materi teknikal dan non-teknikal. Selain itu, di fase pertama ini peserta juga akan menjalani Showcase Session yang kegiatannya berupa presentasi tugas-tugas yang diberikan saat akhir sesi ICT, dan peserta juga mengikuti Weekly Consultation yang diadakan setiap akhir pekan. Fase ini berlangsung hingga minggu kesepuluh.

Di Fase kedua, peserta akan diwajibkan untuk mengikuti Mid Exam, yaitu mengerjakan project kecil berstatus open data dari Worldbank WDI. Fase kedua ini berlangsung selama seminggu di pekan kesebelas. Dan di fase ketiga, peserta akan diwajibkan mengerjakan final project atau yang disebut dengan Project Based Learning (PBL), dengan mempraktikkan ilmu-ilmu yang sudah didapat dari fase-fase sebelumnya. PBL pertama dikerjakan secara individu selama dua minggu dengan mengambil 2 studi kasus. PBL kedua dikerjakan secara berkelompok dengan durasi dua minggu. Selain final project, kegiatan di fase ketiga ini juga ada Career Coaching, yaitu sesi yang melatih soft skill peserta untuk persiapan menghadapi dunia kerja.

Menurut Alif, banyak benefit yang didapat setelah mengikuti program Studi Independen ini. Yaitu berupa ilmu baru, baik itu ilmu yang mengasah hard skill maupun soft skill. Selain ilmu baru, Alif mengaku senang karena mendapat teman-teman baru dari seluruh universitas di Indonesia. Alif juga berharap semoga program ini terus dilaksanakan untuk membantu masa depan mahasiswa se-Indonesia.